I want you to put out that cigarette !!

Satu kebiasaan orang lain yang tak aku sukai yaitu merokok. Sebenarnya itu hak prerogatif tiap orang untuk ngelakuin yg satu ini, tapi ini menyangkut orang lain juga karna merokok pasti berasap, sudah tentu dong orang lain di sekitar ikut menghirupnya. Seperti halnya yang terjadi di kantorku. Karena hampir semua staf di kantor itu laki-laki dan terbiasa merokok, jadi merokok dalam ruang kantor yg ber-AC dianggap sah-sah aja. Cuma ada hal yg gak mereka sadarin kalo penyakit yang bisa diderita perokok pasif ini gak lebih baik dari perokok aktif. Makanya, saat aku lagi duduk tenang di mejaku, tiba-tiba ada asap rokok yg terhirup, makin banyak dan berat, sesak... arrrgggggghhh!! mau marrrrrrahh rasanya...!


Aku sendiri gak suka suamiku merokok, tapi karena budaya itu sudah mengakar kuat di diri dia dan banyak kawan-kawan lainnnya, jadi sangat sulit aku meyakinkan dia untuk berhenti merokok. Cuma saja, kadar yang dia konsumsi memang sudah berkurang. Selain itu, aku paling gak suka mereka yang merokok di tempat-tempat umum. Lain cerita kalau mereka punya jaket khusus merokok yang setiap kali mereka ngerokok, asapnya mereka buang dalam jaket mereka sendiri,hihihi...lucu juga ya. Dengan begitu, yang terkena resiko kan mereka sendiri. ;p

Kita perlu tahu bahwa di dalam rokok, terdapat beberapa zat berbahaya yang di antaranya:

1. Nikotin, yang meracuni saraf tubuh, meningkatkan tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang diisap oleh orang dewasa setiap hari sudah bisa membuat seseorang ketagihan.

2. Timah Hitam (Pb), yang dihasilkan sebatang rokok sebanyak 0,5 ug. Sebungkung rokok (isi 20 batang) yang habis diisap dalam satu hari menghasilkan 10 ug. Sementara ambang batas timah hitam yang masuk ke dalam tubuh adalah 20 ug per hari. Bisa dibayakangkan bila seorang perkok berat menghisap rata-rata 2 bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke dalam tubuh.

3. Gas karbonmonoksida (CO), yang memiliki kecenderungan yang kuat untuk berikatan dengan hemoglobin dalam sel-sel darah merah. Seharusnya hemoglobin ini berikatan dengan oksigen yang sangat penting untuk pernasapan sel-sel tubuh, tapi karena gas CO lebih kuat daripada oksigen maka gas CO ini merebut tempatnya “di sisi” hemoglobin.

4. Tar, yang merupakan kumpulan dari beribu-ribu bahan kimia dalam komponen padat asap rokok dan bersifat karsinogen. Pada saat rokok dihisap, tar masuk ke dalam rongga mulut sebagai uap padat. Setelah dingin akan menjadi padat dan membentuk endapan berwarna coklat pada permukaan gigi, saluran pernafasan dan paru-paru.

Di antara bahayanya rokok, salah satunya adalah bikin antibodi kita menurun. Pada perokok (aktif maupun pasif) terdapat penurunan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang terdapat di dalam ludah yang berguna untuk menetralisir bakteri dalam rongga mulut dan terjadi gangguan fungsi sel-sel pertahanan tubuh. Sel pertahanan tubuh tidak dapat mendekati dan memakan bakteri-bakteri penyerang tubuh sehinggal sel pertahanan tubuh tidak peka lagi terhadap perubahan di sekitarnya juga terhadap infeksi. Selain itu, perokok juga sangat rentan terkena penyakit kanker paru-paru. Ingat! orang yang gak merokok pun bisa terkena 'getahnya'!

Selain itu, orang-orang yang terbiasa menghisap/menghirup asap rokok umumnya lebih cepat terlihat tua karena proses oksidasi karbon yang terjadi di tubuh mereka. Gak aneh kalau perokok yang super aktif (biasanya sehari menghabiskan paling sedikit 2 bungkus rokok) pada umur 35 mereka sudah terlihat seperti umur 50 tahun. Peluang berumur panjang pun jauh lebih sedikit bagi mereka yang biasa menghirup asap rokok dengan mereka yang tidak pernah menghirupnya. So, dont damage yourself further...! Just leave it..! Love your body from now...coz no one else will do!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Sambal Roa dan Pecel Madiun Bertemu dalam Jamuan Sosial dan Kekinian

Pengalaman Room Tour di Rooms Inc untuk Rekomendasi Hotel di Semarang

Pidato Jokowi dan Kiprah Indonesia di PBB