Cokelat, Si Lezat Penghilang Stres

Di era modern ini, aktifitas dan kebutuhan hidup ditambah problem dalam pekerjaan maupun di lingkungan tempat tinggal seringkali membuat kita stres. Berbagai cara kita lakukan untuk menenangkan pikiran setelah bergelut dengan hiruk-pikuk kegiatan sehari-hari. Beragam bentuk hiburan pun dicari mulai dari mendengar musik, menonton film, aktifitas outbound hingga bertamasya ke luar kota. Tapi, kesemua hal itu tidak menjamin stress bisa hilang sepenuhnya.

Kita gak perlu kawatir karena kita punya satu lagi alternatif penghilang stres yaitu dengan mengkonsumsi cokelat. Selain memiliki rasa yang ummmm.... yummmyy... lezat bukan main, cokelat juga bisa menekan stres yang kita alami loch...!
Penelitian yang diadakan sejumlah ilmuwan psikologi di University of New South Wales dan Black Dog Institute Sydney menemukan sekitar 60 persen penderita stres berkurang rasa depresinya karena makan cokelat. Para peneliti juga menemukan di antara para penderita stres atau mereka yang sedang dilanda kecemasan dan kekhawatiran memperoleh lebih banyak manfaat dengan terapi cokelat.

Salah satu alasan bahwa cokelat bisa mengurangi stress yaitu cokelat terbukti mampu memperlancar peredaran darah sehingga membuat tubuh rileks. Sebuah riset yang dipimpin Dr. Valentine Yanchou Njike dari Yale Prevention Research Center menyebutkan bahwa cokelat hitam memiliki kandungan theobromine, phenethylamine dan kafein yang jika dikonsumsi secara tepat akan membantu fungsi pembuluh darah.

Njike menggunakan sampel 45 orang dewasa yang selama enam minggu percobaan mendapatkan 8 ons (227 gram) cokelat hitam tanpa gula dan cokelat hitam mengandung gula dan mengkonsumsi placebo (kapsul kosong). Setelah melalui masa uji terbukti mereka yang mengkonsumsi cokelat tanpa pemanis kemampuan arteri lengan untuk lebih rileks (Flow Mediated Dilation atau FMD) meningkat 2,4 persen. Sementara itu, mereka yang mengkonsumsi cokelat dengan gula kemampuan FMDnya meningkat 1,5 persen.

Selain memperlancar peredaran darah, cokelat bisa juga berfugsi sebagai anti-oksidan karena zat bio-aktif polifenol khususnya flavonoid yang dikandungnya. Fungsi flavonoid pada cokelat juga sebagai antioksidan melalui dengan menangkap senyawa radikal bebas dan menghambat oksidasi enzim-enzim seperti lipoxygenase.
Selain berguna sebagai anti oksidan, cokelat juga mampu merangsan sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi lebih banyak sitokin (salah satu protein yang diproduksi untuk mendukung sistem imun tubuh).

Banyak cara bagi kita untuk mengkonsumsi cokelat karena tidak selalu disajikan dalam bentuk cokelat batang yang biasa dijual di toko maupun supermarket. Cokelat juga bisa disajikan di dalam cake, kue kering, minuman, eskrim, dan sebagainya. Rasa cokelat yang unik dan lezat menarik hati semua kalangan umur terutama anak-anak. Selain itu, berbagai penganan dari cokelat pun biasanya disajikan secara menarik dan elegan. Ini pun mungkin menjadi salah satu penghilang stres karena mengkonsumsi cokelat bisa menjadi sebuah hiburan. Tidaklah mengherankan jika cokelat disebut makanan dewa, seperti nama latinnya Theobroma Cacao (food of the Gods).

Meskipun bermanfaat banyak, para ahli medis tidak menyarankan kita untuk mengkonsumsinya setiap hari atau secara rutin. Mengkonsumsi cokelat secara berlebihan apalagi dengan kandungan gula yang tinggi justru bisa memperburuk kesehatan, terutapa pada penderita glaucoma dan diabetes. Cara mengkonsumsi yang wajarlah yang membuat cokelat benar-benar bermanfaat bagi tubuh. (Lia-Sumber: www.CakesIndo.com, http://www.rileks.com/lifestyle, www.SuaraMedia.com)

Komentar

  1. makasihh infonya sangat membantu tugas saya nihhh

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketika Sambal Roa dan Pecel Madiun Bertemu dalam Jamuan Sosial dan Kekinian

Pengalaman Room Tour di Rooms Inc untuk Rekomendasi Hotel di Semarang

Pidato Jokowi dan Kiprah Indonesia di PBB