My Life Journal

  Melihat penampilan Kim Jiso, So Yea Ji, Song Hye Kyo hingga Bae Suzy yang sampai diberi julukan National First Love di drama Korea selalu bikin saya kagum sekaligus halu, hahaha. Wajar laah, saya juga ingin terlihat cantik percaya diri dan segar seperti mereka. Drama korea itu bikin candu, terutama buat penikmatnya. Gak bosan rasanya mengikuti episode demi episode dengan berbagai macam kisah kehidupan yang diangkat. Menonton drama Korea serasa memanjakan mata dan telinga dengan cantik dan gantengnya wajah para pemain serta musik yang enak didengar. KPop atau budaya Pop Korea itu kuat dengan kesan energik dan unsur romantis.   Saat ini, bukan cuma fim atau musik Korea yang menarik untuk diikuti trendnya, aroma wewangian ala Korea juga sangat menggoda, loh! Sensasi segar, romantis dan cantik bertemu deh di satu wewangian. Belakangan ini saya aja selalu memilih deterjen dan pewangi pakaian yang punya wangi ala Korea.   Pewangi pakaian korea ini manfaatnya banyak b...

  Istilah skoliosis sudah familiar bagi saya sejak saya di bangku SMP. Saya ingat pernah ada seorang teman yang mengalaminya. Saya tahu itu dari posisi tubuh teman saya ketika berjalan ataupun sedang duduk.  Banyak mitos yang mempengaruhi teman saya itu. Dia dianggap terlalu banyak mengangkat beban bahkan tas sekolah yang berisi banyak buku pun dianggap jadi penyebab. Karena itu teman saya itu memang terlihat lebih loyo daripada yang lain. Dia takut beraktifitas normal. Hal-hal yang dianggap membebani kerja tubuhnya dia hindari. Kegiatan olahraga, ekstrakurikuler lain hingga kegiatan kumpul sahabat dia nyaris tak pernah ikut serta. Sayang sekali masa remajanya jadi monoton seperti itu. Sampai hari ini mitos seputar skoliosis itu masih ada di masyarakat. Padahal, ini sangat merugikan penderitanya. Perlakuan untuk   mereka jadi tidak tepat. Bukan sekedar salah tindakan dalam penyembuhan ataupun pencegahan resiko lebih besar, mitos ini juga jadi membatasi ruang gerak hingg...

Di pelataran Candi Borobudur tahun 2013 Ini foto saat terakhir saya ke candi Borobudur, di bulan Januari tahun 2013. Saat itu saya sedang hamil anak saya Aisha 35 minggu, menjelang cuti lahiran dan baru selesai kegiatan workshop bareng teman-teman di sebuah project di Jogja. Saat itu pengunjung sudah tertib masuk ke area candi. Di pintu masuk kami dipinjamkan kain batik untuk dililitkan di pinggang. Mungkin itu untuk kerapihan serta menghormati candi yang juga tempat suci bagi umat Buddha. Pedagang di seputar candi juga sudah ditertibkan di area khusus. Kondisinya jauuuh sekali dengan saat saya berkunjung ke candi Borobudur sekitar 15 tahun sebelumnya. Makin ke sini makin tertib cara pengelola melayani pengunjung candi. Dalam keadaan perut udah sedemikian besar saya tetap ngotot mau naik ke puncak Borobudur dan alhamdulillah sampai, meskipun udah bikin teman-teman jantungan dan misuh-misuh karena kengeyelan saya, hehehe. Bahkan beberapa kali saya dimarahin sama mbah-mbah di sepanjang j...