Ketika Sambal Roa dan Pecel Madiun Bertemu dalam Jamuan Sosial dan Kekinian


Salah satu menu jamuan dalam kemasan praktis rice bowl. Sumber foto: Jamuan.id


Sewaktu pertama kali mendengar acara Grand Opening Jamuan yang diadakan pada tanggal 28 Februari 2020, yang terbesit di pikiran saya adalah pembukaan sebuah gerai atau kafe jejamuan tradisional. Ternyata ini adalah sebuah gerai makanan cepat saji yang mempertemukan dua menu tradisional khas Manado dan Jawa Tengah. Yang uniknya lagi, penyajian kedua menu khas nusantara ini sangat praktis dengan menggunakan kemasan makanan kekinian. 

Aneka tampilan menu Jamuan. Sumber foto: Jamuan.id

Pilihan menu yang tersedia di Jamuan. Sumber foto: Lia Wahab

Kemasan praktis rice bowl Jamuan. Sumber foto: Lia Wahab


Suguhan menu Jamuan dalam meja prasmanan. Sumber foto: Lia Wahab
Terlihat sebuah meja besar prasmanan yang disuguhkan bagi para tetamu di acara ini. Menu yang tersedia adalah menu yang terdapat pada daftar menu di gerai ini. Sangat jarang, sajian ikan cakalang, sambal roa, pecel madiun dan daging olahan khas dengan bumbu manis (seperti rendang jawa) ini tersuguhkan dalam satu meja. Mereka bertemu sebagai saudara dalam dunia kuliner nusantara. 


Thea Magdalena dengan produk yang digagasnya. Sumber foto: Lia Wahab


Adalah Thea Magdalena si penggagas ide dan pendiri gerai makan ini, seorang Sarjana Ekonomi lulusan Sekolah Bisnis Pelita Harapan yang telah lama berkecimpung dalam bisnis kuliner. Kecintaannya pada dunia kuliner sebelumnya dituangkan dalam kreasi-kreasinya mengolah aneka makanan mulai dari kue, roti hingga penganan utama.



Saya bersama Thea dan teman-teman blogger. Sumber foto:  Lia Wahab



Thea Merintis Kana Catering

Sejak tahun 2016, setelah menyelesaikan magisternya di University of Melbourne, Thea yang  juga pernah membela tim basket DKI Jakarta ini memulai bisnis di dunia kuliner dengan mendirikan Kana Catering. Kana Catering adalah usaha catering yang dijalankannya dan sudah memiliki pelanggan cukup luas dengan menyediakan catering untuk berbagai perhelatan. Bahkan, saat ini Kana Catering juga menjadi salah satu usaha penyedia masakan resmi untuk istana presiden. Sementara itu, Kana Petite yang didirikan kemudian di tahun 2018 adalah jaringan toko kue dan roti yang telah memiliki beberapa gerai di Jakarta. Di tahun 2020 ini Thea yang berdarah Manado dan Jawa ini ingin menyajikan kuliner khas lelulurnya dalam gerai makanan praktis bernama Jam(u)an. Jamuan pun tergabung dengan Kana Catering dan Kana Petite dalam PT. Kana Kasih Karunia yang didirikannya. 

Kemahiran Thea yang didukung latar belakang pendidikannya, pengalamannya bekerja di perusahaan industri minyak dan gas serta luasnya jejaring sosial yang dimilikinya membuatnya matang dalam mengelola manajemen bisnis usahanya ini. Aneka menu andalan Jawa Tengah dan Sulawesi Utara yang nampol di lidah ini pun dibesutnya untuk mendobrak pasar kuliner cepat saji. Siapa berani tolak Sambal Roa dan Pecel Madiun yang maknyus? Apalagi dikombinasi dengan bubur Menado dan Daging Garo… maknyus rasanya! Apalagi, di acara pembukaan gerai ini pun tesaji pisang goreng yang dicocol dengan sambal dabu-dabu atau sambel roa itu ternyata enak luar biasa. Semoga ini pun kelak akan jadi menu pilihan di gerai ini.


Kegiatan Dialog Terbuka bersama Hana Keraf dari Wirausaha Sosial Duanyam. Sumber foto: Lia Wahab




Bisnis Sekaligus Aksi Sosial
Untuk pesanan delivery, kemasan yang dipakai adalah besek anyaman buatan masyarakat dampingan Wirausaha Sosial Duanyam yang digagas oleh sahabat Thea, Hana Keraf. Hana Keraf sendiri telah lama aktif mendampingi masyarakat di Flores, Nusa Tenggara Timur terutama dalam menolong perbaikan gizi anak-anak korban stunting di sana. Hana pun mendirikan Duanyam dan hingga kini aktif sebagai CEO wirausaha sosial tersebut. 


Produk besek anyaman hasil program dampingan wirausaha sosial Duanyam. Sumber foto: Lia Wahab


Menurut Thea, tiga pilar utama dari Jam(u)an yaitu akuntabilittas sosial, kualitas keberlanjutan dan pemberdayaan anak. Oleh karena itu Jam(u)an mendonasikan sebagian pendapatan dan penjualan untuk membantu perbaikan nutrisi  anak-anak malnutrisi di Indonesia Timur terutama di wilayah Nusa Tenggara Timur.  

Dalam kegiatan pembukaan gerai Jam(u)an itu juga diadakan acara dialog terbuka dan pameran produk baju hasil dampingan wirausaha Duanyam. Menurut Thea, ini diadakan untuk memperkenalkan Jam(u)an kepada masyarakat sekaligus mengajak konsumen berpartisipasi dalam menurunkan angka malnutrisi anak di Indonesia khususnya di daerah Flores , NTT. “Ketika membangun sebuah brand, saya selalu membawa cerita ke dalamnya terutama tentang masa kecil saya,” ucap Thea.  

Jadi, sajian di Jamuan ini tradisional, praktis dan punya muatan amal. Jadi, kalau anda menikmati Jam(u)an anda menikmati sedapnya masakan khas Manado dan Jawa sekaligus beramal. Harga setiap menu di gerai ini pun sangat terjangkau buat kocek rakyat masyarakat umum kekinian. Pelayanannya pun mengikuti pola konsumen saat ini dengan sajian kemasan praktis dan bisa di pesan lewat jasa layanan pesan dan antar makanan online.

Gerai yang terletak di ruko Thamrin Residence blok B no. 11 Jakarta Pusat jadi salah satu dari sekian perintis masakan cepat saji tradisional Indonesia. Semoga setiap menunya pas di lidah konsumen dan misi amal bagi mereka yang membutuhkan di Indonesia Timur pun bisa berkesinambungan.






Komentar


  1. Aiihh aku suka sambal roa dan pecel madiun. Ttus cute amat ya itu cara penyajiannya ala rice bowl trus itu ada yg pakai besek unik bentuk segi enam ada kakinya pula, keren banget pula ada kegiatan sosialnya buat anak2 di Flores. Semoga makin sukses dan berkah ya usahanya.

    BalasHapus
  2. luar biasa ini. makanannya banyak banget dan berlimpah, merintis usaha bukan perkara mudah sampai menjadi sukses begini.
    Menu nusantaranya beneran dari sabang sampai merauke dan sepertinya enak enak banget.
    Kapan ya bisa icip langsung!

    BalasHapus
  3. Sambelnya ya ampun aku pengen banget mbak. Udah lama enggak makan Rice Bowl gini pasti maknyess..

    BalasHapus
  4. kereen ya idenya, menyatukan dua masakan beda pulau dalam satu bowl.
    konsep besek untuk delivery itu juga bagus, beda banget dari yang lain ya, jadi pengen coba gimana tu jadinnya sambal roa ketemu pecel Madium :D

    BalasHapus
  5. kereen ya idenya, menyatukan dua masakan beda pulau dalam satu bowl.
    konsep besek untuk delivery itu juga bagus, beda banget dari yang lain ya, jadi pengen coba gimana tu jadinnya sambal roa ketemu pecel Madium :D

    BalasHapus
  6. Nunggu Jamuan ada di Bandung ah. Eh tapi semua makanannya halal, kan?

    BalasHapus
  7. memang klu mau bisnis mau maju harus mengikuti perkembangan zaman begitupun makanan, biar kemasannya kekinian tapi rasa tetap traditional & enak..

    BalasHapus
  8. Dikemas dengan praktis dan ala kekinian sekarang ya, sambal roa sih enak banget menurut aku, favorit! Eh ikan cakalang juga :D

    BalasHapus
  9. jadi praktis ya mba dan nggak bikin kita kangen ama makanan kampung istilah, terobosan dunia bisnis kuliner yang keceh nih

    BalasHapus
  10. Thea Magdalena keren nih.... Karena mau iri-iri kuliner lama yang akrab di masyarakat menjadi kuliner kekinian. Milenial suka banget yang kayak gini.

    BalasHapus
  11. Pas banget dua duanya kesukaan aku semua ini kak masakan Manado dan Jawa Tengah sambal roa tu favorit bangetttt jadi pengen kesitu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi "Masawang-sawangan" dan "Matombol-tombolan" Keluarga Kawanua dan Khidmat Paskah dalam Masa Pandemi Covid-19

Pidato Jokowi dan Kiprah Indonesia di PBB