Tips Bertahan di Pengungsian

Berikut ada sekedar tips bagi teman-teman yang karena kondisi tertentu harus tinggal di pengungsian untuk sementara waktu. Kebetulan tips ini sudah pernah disebarkan untuk teman-teman di pengungsian bencana Merapi tahun 2010 lalu.
Tipsnya:
1. Dahulukan tempat istirahat yang lebih layak bagi anak-anak, lanjut usia, penderita sakit dan wanita
2. Prioritaskan ketersediaan air minum, makanan, obat-obatan, tempat buang air kecil/air besar
3. Berikan ruangan khusus bagi pengungsi yang mengidap penyakit menular
4. Selalu adakan tugas jaga secara bergilir di waktu istirahat malam
5. Pastikan kebutuhan/keluhan pengungsi disampaikan kepada koordinator pengungsi untuk diteruskan kepada pihak terkait
6. Pastikan bantuan makanan/minuman/obat-obatan dan sebagainya terdistribusi dengan adil sesuai kebutuhan pengungsi
7. Pastikan ketersediaan air minum yang bersih, kompor/pemanas air, popok bayi/manula, selimut bayi, susu/makanan bayi, pembalut wanita, obat-obatan (khususnya untuk pertolongan pertama), perlengkapan sanitasi, air bersih untuk wc, masker, alas tidur, selimut dewasa dan makanan pokok
8. Pastikan adanya petugas dan kendaraan medis yang selalu berjaga di lokasi pengungsian
9. Pastikan komunikasi dengan pihak-pihak terkait tidak terputus
10. Upayakan semua pengungsi dewasa (yang dalam kondisi sehat/bugar) untuk berpartisipasi dalam memonitor kebutuhan di penampungan dan menyampaikannya ke koordinator/penanggungjawab, membersihkan penampungan dan mendistribusi kebutuhan kepada semua pengungsi.
11. Tetap jaga kebersihan ruang tidur, dapur penampungan dan wc/kamar mandi untuk mengurangi kemungkinan penyebaran virus/bakteri penyakit
12. Cucilah tangan selalu (usahakan dengan sabun) sebelum/setelah makan, sebelum/setelah buang air kecil/buang air besar
13. Tetap menggunakan masker di saat diperlukan
14. Pastikan sesama pengungsi tetap saling berkomunikasi seperti biasa dan berusaha saling menghibur. Upayakan adanya sarana hiburan dan informasi ringan bagi pengungsi (radio, televisi) untuk mengurangi resiko stres/depresi di pengungsian
15. Berikan rasa nyaman bagi anak-anak untuk melakukan aktivitas rutinnya seperti bermain dan belajar dengan tetap mengawasi mereka selama di pengungsian.
16. Pastikan bahwa tidak ada konflik kepentingan antar sesama pengungsi di penampungan
17. Pastikan adanya tokoh/pemuka agama/spiritual untuk memberikan penyejukkan rohani bagi pengungsi
18. Panitia pengungsian rutin mengadakan pertemuan untuk evaluasi kebutuhan pengungsi dan kelayakan tempat pengungsian
19. Saat kondisi bencana mulai aman, tetap tunggu aba-aba dari koordinator pengungsian/pihak berwenang untuk menentukan kapan harus kembali ke tempat tinggal masing-masing.
Semoga kawan-kawan tetap kuat selama melalui kondisi di penampungan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tradisi "Masawang-sawangan" dan "Matombol-tombolan" Keluarga Kawanua dan Khidmat Paskah dalam Masa Pandemi Covid-19

Ketika Sambal Roa dan Pecel Madiun Bertemu dalam Jamuan Sosial dan Kekinian

Pidato Jokowi dan Kiprah Indonesia di PBB